Kelas : IX5
Guru : Retnaningtyas, S.P
MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI JATIASIH
Jln.Benda Kp.Pedurenan
Kel.Jatiluhur Kec.JatiasihKota Bekasi
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
berkat rahmat dan pertolongannya makalah IPA ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Makalah yang diberi judul “ Litosfer “
ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan mulai dari bahasa yang digunakan dan tatacara penulisan. Oleh karena itu
mohon dimaklum karena penulis masih dalam tahap pembelajaran dalam pelaksanaan penyusunan
makalah ini. Penulis mengharapkan saran dan kritiknya terutama yang membangun
terhadap makalah ini, untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Penyusun mengharapkan mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan yang lebih luas
mengenai Pengertian Litosfer dan pengaruhnya.
Akhir kata, segala kesempurnaan adalah pada Allah
SWT. Dan penyusun menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik
yang membangun penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terima Kasih.
Bumi ini tersusun dari beberapa lapisan yaitu lapisan
barisfer, lapisan antara,dan lapisan litosfer. Barisfer merupakan lapisan inti
bumi yang tersusun dari lapisannife (nikel dan ferum). Sedangkan lapisan antara
adalah lapisan yang terletak di atasnife (nikel dan ferum) yang merupakan bahan
cair dan berpijar. Adapun litosfer adalahlapisan paling luar yang berada di
atas lapisan antara.
Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas yang
merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik
oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusiadilakukan di lapisan
litosfer. Manusia tinggal, berkembang biak, bekerja dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar di lapisan ini.
Lapisan litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa
pegunungan,dataran tinggi, dataran rendah,
maupun sungai. Perbedaan bentuk ini dipengaruhi oleh beberapa faktor alam
yaitu tenaga endogen dan eksogen bumi. Perbedaan bentuk muka bumi ini menyebabkan pengaruh yang berbeda
terhadap kehidupan manusia. Oleh sebab itu, kita perlu mengkaji lebih
dalam mengenai litosfer, bahan-bahan penyusunnyaserta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia.
Dari latar belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa
permasalahan diantaranya :
Ø Apa
yang dimaksud dengan litosfer?
Ø Bagaimana
struktur dan lapisan bumi itu?
Ø Apa
saja material dan batuan penyusun lapisan litosfer?
Ø Apa
yang dimaksud dengan tenaga geologi dan bagaimana peristiwa terjadinya?
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas makalah Pengembangan
Konsep Dasar IPA.
2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan
diskusi.
3. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
“Litosfer”.
Lithosfer berasal dari bahasa Yunani
yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan
kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata
1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari
batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2.
Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut
Klarke dari Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir
75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Tebal
kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal
dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer/Centrosfer yaitu lapisan
inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife
(niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara/Selimut yaitu lapisan
yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer
mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat
jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang
terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata
2,8 gram/cm3.
Lithosfer disebut
juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya
dalam bentuk SiO2 dan AL2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain.
2. Batuan metamorf yaitu batuan yang berubah bentuknya akibat pengaruh tekanan,
temperatur dan waktu
batuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari hasil proses pengendapan lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran
rata-rata 35
km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit dibagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang
merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
Berdasarkan proses
terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
Ini dikarenakan
magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin
dan beku :
(a)
Batuan beku dalam (plutonik)
Hasil pembekuan magma di dalam litosfer,
sehingga proses pendinginannya sangat lambat.
Menghasilkan : batuan
beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
(b) Batuan beku korok (porfirik)
Pembekuannya berlangsung
lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer.
(c) Batuan
beku luar (episif)
Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan
proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat.
Menghasilkan : lelehan
batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.
(2) Batuan
Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah
tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat
baru itulah lalu diendapkan.
a. Batuan sedimen klitik › pasir
b. Batuan sedimen kimiawi › stalaktit dan stalakmit
c. Batuan sedimen organik › lapisan humus
dari hutan
Terjadi karena adanya tekanan dan suhu
yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya,
baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan.
Dengan adanya berbagai proses pembentukan
jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai
ekonomis tinggi.
Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun permukaan
bumi. Terdiri dari tiga bagian :
- Tektonisme
- Vulkanisme
- Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dapat
dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari
dalam lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :
Sebagian besar gempa bumi disebabkan
oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara
tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergerakan.
Gempa vulkanis adalah gempa yang
disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur
gunung berapi.
Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya
longsoran massa batuan, intensitas gempa runtuhan sangat kecil
sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa runtuhan disebut juga dengan
gempa terban.
Ø Daerah-daerah
Gempa Bumi
Gempa bumi banyak terjadi di daerah yang
masih labil. Daerah ini adalah:
a. Rangkaian Mediterania, seperti Balkan, Iran, India, Indonesia
b. Rangkaian Sirkum Pasifik, seperti Jepang, Filipina, Chili, dan
daerah Amerika Tengah.
Indonesia adalah daerah pertemuan
antara rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Di Indonesia proses
pembentukan pegunungan juga masih berlangsung. Oleh karena itu, di Indonesia
banyak terjadi gempa bumi. Intensistas gempa bumi di suatu tempat akan
ditentukan oleh:
a.
Jarak tempat ke episentrum
c. Keadaan geologi setempat
Ø Istilah-istilah teknis dalam Gempa Bumi
Sumber gempa di dalam
bumi disebut hiposentrum. Dari hiposentrum ini getarannya diteruskan ke segala
arah. Tempat hiposentrum ini ada yang dalam sekali, ada yang dangkal. Di
Indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500 km. Contoh diawah
laut Flores ± 720 km. Pusat gempa pada permukaan bumi ini diatas hiposentrum
disebut episentrum. Kerusakan yang terbesar terdapat disekitar episentrum.
Tenaga eksogen ialah tenaga yang
mengubah muka bumi atau bentuk relief yang berasal dari luar bumi. Pada
dasarnya tenaga eksogen itu meliputi :
- Pelapukan
- Pengikisan
- Pengangkutan sambil mengikis
- Pengendapan
Yang dimaksud dengan pelapukan adalah
hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil.
Pelapukan itu sendiri dibagi menjadi 3
macam yakni :
Jenis pelapukan ini bisa
disebabkan oleh beberapa macam keadaan, yaitu :
- pembekuan
air dalam celah batu
Pelapukan kimiawi
terdiri dari pelapukan melalui reaksi kimia,
seperti : oksida, karbonasi, dehidrasi.
Pada pelapukan organik, peranan organisme
sangatlah penting, sekalipun seringkali tidak dapat dipisahkan dari jenis
pelapukan yang lain.
Contoh pelapukan organik ialah penghancuran
batuan oleh bakteri, organisme kecil di dalam tanah, cendawan dan lumut yang
melapukkan media tempat letaknya.
Pengikisan ini
terjadi karena media alam yang bergerak seperti sungai, angin dan gletser.
Pengikisan terjadi setelah media tersebut melalui batuan atau tempat lain yang
menjadi jalur gerak media tersebut.
c. Pengangkutan
sambil mengikis
Pengangkatan material yang sudah lapuk
dilaksanakan oleh :
Di tempat aliran
air, gletser atau angin berhenti atau bertambah lemah, barang angkutannya ditinggal.
Lama-lama barang angkutan dari gletser, aliran air atau angin tersebut akan
membentuk suatu bentukan-bentukan.
Bentuk muka bumi dihasilkan dari
proses-proses “endogen” yang membentuk bentukan baru pada permukaan bumi. Kemudian bentuk itu diteruskan oleh “tenaga eksogen” yang merusak bentukan
baru tersebut,
sehingga membentuk lipatan-lipatan maupun pahatan. Hasil dari tenaga endogen
dan eksogen itu ialah :
- daratan
tinggi dan rendah
Hasil dari tenaga
endogen dan eksogen adalah :
v Daratan tinggi dan
rendah
Bentuk permukaan bumi yang kita
saksikan tidak rata serta akan selalu berubah meskipun secara perlahan dan
dalam jangka waktu yang lama. Perubahan bentuk permukaan bumi disebabkan oleh
adanya tenaga alam yang disebut tenaga geologi. Geomorfologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang proses perubahan bentuk permukaan bumi.
Tenaga geologi
dibedakan menjadi dua yaitu :
Tenaga endogen adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun permukaan bumi.
Tenaga endogen terdiri dari tenaga tektonis, vulkanis dan gempa bumi.
Tenaga tektonis merupakan tenaga dari dalam
bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak lapisan permukaan bumi secara
mendatar atau vertikal, baik yang mengakibatkan putusnya hubungan batuan atau
tidak.
Gerakan tektonis dibedakan menjadi dua yaitu
:
Tektonis epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan
oleh tenaga yang lambat dari dalam dengan arah vertikal.Epirogenesa ada dua macam, yaitu :
a. Epirogenesa
positif adalah gerakan dengan arah ke bawah menyebabkan daratan mengalami
penurunan dan seolah-olah permukaan laut menjadi naik.
b. Epirogenesa
negatif adalah gerakan dengan arah keatas menyebabkan naiknya permukaan daratan
dan seolah-olah permukaan laut menjadi turun.
Tektonis orogenesa adalah pengerahan lempeng tektonis yang sangat cepat
meliputi wilayah yang sempit. Tektonik orogenesa merupakan proses pembentukan
gunung atau pegunungan akibat adanya tabrakan lempeng benua. Contoh tektonik
orogenesa adalah deretan pegunungan mediterania yang memanjang dari pegunungan
atlas di Afrika sampai wilayah Indonesia.
Vulkanis atau bersifat gunung api dapat
diartikan sebagai suatu gejala atau akibat adanya aktivitas magma di dalam
litosfer hingga keluar sampai ke permukaan bumi. Magma adalah bahan batuan
pijar yang dapat berupa benda cair, padat dan gas yang berada dalam kerak bumi.
Ilmu yang mempelajari gunung berapi adalah Vulkanologi.
Terdapat 2 gerakan magma, yaitu :
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma
melalui retakan dan celah pada lapisan batuan pembentuk litosfer. Proses intrusi terjadi akibat tekanan gas-gas yang mengandung magma.
Ekstrusi magma
adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan salah satu penyebab
terbentuknya gunung api atau vulkan.
Menurut sifatnya Erupsi / Ekstrusi magma dibedakan menjadi 2 yaitu:
Erupsi Effusif merupakan ekstrusi
magma yang tidak mengakibatkan letusan, hal ini disebabkan karena tekanan gas
terlalu kecil. Dalam letusan ini yang dikeluarkan hanyalah beberapa material cair (lava) dan sedikit kandungan
material padat. Lava adalah magma yang berbentuk cair dan berpijar yang
mengalir pada permukaan bumi.
Erupsi Eksplosif adalah
ekstrusi magma yang sampai menyebabkan letusan, letusan tersebut disebabkan
karena tekanan gas dalam dapur magma sangat kuat. Biasanya kejadian ini mampu
menyemburkan material vulkan baik cair maupun padat.
Menurut bentuk lubang
keluarnya, magma erupsi dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
·
Erupsi linier: Erupsi ini terjadi jika magma
keluar melalui retakan yang terdapat pada kulit bumi, sehingga membentuk lubang
yang memanjang. Contoh: Letusan Gunung Api Lakky yang terdapat pada pulau
Eslandia dengan panjang hingga mencapai 30 Km.
·
Erupsi arel: Erupsi arel terjadi disebabkan
karena dapur magma mempunyai letak yang dekat dengan permukaan bumi, sehingga
permukaan bumi leleh dan mencair akibat lava pijar (magma) yang keluar dari
dapur magma langsung kepermukaan bumi. Contoh Erupsi Arel: bekas letusan gunung
api yang dikenal dengan Yellostone National Park di Amerika Serikat.
·
Erupsi sentral: Erupsi sentral merupakan
erupsi yang terjadi hanya jika magma keluar menggunakan satu lubang atau satu
jalur, sehingga dapat menciptakan vulkan di tempat keluarnya magma tersebut.
Contoh: Letusan Gunung Krakatau.
F.
Degradasi Lahan Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Kerusakan lahan disebabkan
oleh makin tingginya tekanan penduduk terhadap penggunaan lahan. Di Indonesia perubahan penggunaan lahan telah mencapai 25.000 hektar per
tahun. 15.000 hektar diantaranya terjadi di Pulau Jawa. Sedangkan di luar pulau
Jawa telah terjadi pembukaan hutan seluas 900.000 hektar per tahun.
Degradasi lahan
adalah menurunnya kualitas lahan sehingga berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas lahan tersebut. Hal itu
menyebabkan terbentuknya kualitas lingkungan yang lebih rendah dengan
dampak negatif yang makin meningkat. Kondisi ini tentu akan
sangat merugikan kehidupan saat ini. Apalagi untuk generasi mendatang.
Degradasi lahan menyebabkan berbagai dampak negatif seperti menyusutnya sumber
air permukaan dan sumber air tanah, baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.
Dampak negatif
dari terjadinya erosi pada lahan antara lain sebagai berikut :
1. Penurunan
kesuburan tanah
Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah
atas yang subur dan menyisakan tanah pada lapisan bawah yang tidak subur.
2. Menurunnya
produktivitas
Hilangnya kesuburan lahan akibat erosi sangat
berpengaruh terhadap produktivitas lahan. Hal ini akan terlihat jelas pada
daerah-daerah yang mengalami erosi.
Kita mengetahui bahwa permukaan
bumi selalu mengalami perubahan, baik yang disebabkan oleh tenaga endogen
maupun tenaga eksogen. Perubahan bentuk permukaan bumi tersebut menyebabkan
adanya daerah yang tinggi dan daerah yang rendah. Berdasarkan tinggi rendahnya
suatu wilayah, bentang lahan di permukaan bumi dapat dibedakan atas dataran
rendah, dataran tinggi, bukit, lembah, gunung, dan pegununan.
Dataran rendah merupakan bagian permukaan
bumi dengan ketinggian 0 – 500 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah
yang mempunyai relief yang relatif datar dengan suhu udara 22 0C
– 30 0C.
Dataran tinggi merupakan bagian permukaan
bumi dengan ketinggian antara 500 – 1.500 meter di atas permukaan laut yang
mempunyai relief yang relatif datar. Suhu udara di dataran tinggi 10 0C
– 20 0C.
Bukit merupakan bagian permukaan bumi
berbentuk seperti kubah dengan ketinggian antara 200 – 300 meter dari daerah
sekitarnya.
Lembah adalah bagian permukaan bumi berbentuk
seperti cekungan yang pada umumnya terletak diantara dua pegunungan atau
gunung.
Gunung merupakan bagian permukaan bumi yang
berbentuk kerucut atau kubah terdiri dari satu puncak dengan ketinggian lebih
dari 600 meter dari permukaan laut.
Pegunungan adalah rangkaian gunung yang
bersambung.
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang
paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa
kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer
seringkali dinamakan lapisan silikat.
Lapisan
kulit bumi tempat manusia hidup merupakan bagian dari kerak bumi. Segala
kejadian atau peristiwa di kulit bumi tidak terlepas dari segala aktivitas
kerak bumi, yaitu dari poses tenaga geologis, berupa tenaga endogen sebagai
tenaga pembentuk muka bumi dalam bentuk epirogenesis dan orogensis, yang pada
akhirnya menghasilkan relief. Tenaga inilah yang mula-mula membentuk muka bumi
dalam bentuk tinggi-rendah, menonjol, datar atau membentuk lekukan.
Dari
hasil bentukan tenaga endogen dan eksogen, kita akan mendapatkan hamparan muka
bumi, mulai dari puncak gunung yang paling tinggi sampai ke tepi pantai, bahkan
dasar laut, agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas.
Jaga dan lestarikan bumi kita dengan baik
untuk generasi kita mendatang serta kurangi aktivitas kita yang menyebabkan
pemanasan global (global warming).
DAFTAR
PUSTAKA
http://jawaposting.blogspot.com/2010/11/makalah-litosfer.html
http://sains.geoklik.com/pengertian-vulkanisme-dan-bentuk-bentuk-instrusi-magma/
http://dennynatalian.blogspot.com
http://taufikhidayat93.blogspot.com/2012/05/makalah-litosfer.html